Monday, April 25, 2011

PNPM Mandiri Pariwisata Kabupaten Lembata Tahun 2011


Desa Belabaja, Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mendapat bantuan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata Tahun Anggaran 2011 dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Republik Indonesia.

Kepala Desa Belabaja Alfons Prawin Pukan mengemukakan hal itu dalam keterangannya kepada media ini melalui telepon selular (handphone) dari kantor Desa Belabaja, Dusun Kluang, Lembata, Rabu, 1/3 2011 siang.

“Beberapa waktu lalu Pak Kepala Dinas Pariwisata Lembata bersama staf tiba di Kluang, guna bersama-sama masyarakat mempersiapkan pembentukan kelompok  masyarakat dalam menyambut program bantuan tersebut. Ini menjadi kebanggaan bagi kami masyarakat di kampung karena pemerintah care dengan kami,” ujar Alfons Prawin.

Sebelumnya, menurut Prawin, pihaknya mendapat informasi desa Belabaja dan Lamalera A di Lembata merupakan dua dari 27 desa di Propinsi NTT masuk dalam rencana wilayah sasaran PNPM Mandiri Pariwisata Tahun Anggaran 2011 dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Informasi itu dikemukakan anggota Komisi X DPR RI asal NTT Dr Jefirston Riwu Kore, MM usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisinya dengan jajaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang dipimpin Menteri Jero Wacik di Ruang Rapat Komisi X, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin 13/12 2010) malam.

Menurut Jefri, informasi yang diterima menyebutkan bahwa Tahun Anggaran 2011, sebanyak 27 desa di NTT mendapat alokasi anggaran PNPM Mandiri Desa Wisata.

“Ini merupakan berita baik dalam rangka ikut memajukan dan mengembangkan pariwisata Nusa Tenggara Timur,” ujar Jefri Kore kepada wartawan usai menghadiri Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (14/12 2010).

Menurut legislator yang juga membidang masalah pariwisata, 27 desa tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota. Desa-desa di 27 kabupaten yaitu Desa Koposili, Pemo, dan Nduaria di Kecamatan Kelimutu dan Desa Wologai Tengah di Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende.

Kemudian Desa Wae Sano, Cunca Lolos, dan Liang Dara di Kecamatan Sononggoang dan Desa Labuan Bajo, Komodo, Pasir Panjang, Desa Batu Cermin di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Kemudian Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai dan Desa Nangalabang, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

Di Lembata adalah Desa Belabaja, Kecamatan Nagawutun dan Desa Lamalera A di Kecamatan Wulandoni. Sementara itu di Kabupaten Flores Timur adalah Desa Sinar Hadung dan Desa Bantala, Kecamatan Tanjung Bunga.

Sementara Kota Kupang kebagian satu desa yaitu Desa Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima. Di Kabupaten Rote Ndao masing-masing Desa Nembrala dan Boa di Kecamatan Rote Barat. Sementara itu Kecamatan Kakolo Mesak, Kabupaten Belu adalah Desa Fatuketi, Kenebibi, dan Dua Laos.

Kemudian Desa Rindi di Kecamatan Rindi Umalulu dan Desa Londa Lima di Kecamatan Panda Wai, Kabupaten Sumba Timur. Juga Desa Fatumnasi dan Boto di Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengemukakan, PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Tahun Anggaran 2011 didukung anggaran sebesar Rp. 61,7 miliar untuk mengembangkan 569 desa wisata di 33 propinsi.

“Jumlah ini mengalami peningkatan anggaran sebesar 315,19 persen dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 19.575.000.000 untuk 200 desa wisata di 29 propinsi di Indonesia,” kata Jero Wacik.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun Anggaran 2011 mengalokasikan anggaran penataan dan pembangunan pariwisata melalui Program Peningkatan Penyiapan Infrastruktur untuk Penambahan Destinasi Wisata dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 4 miliar untuk 12 destinasi wisata di kabupaten/kota seluruh Indonesia. (Joze Sanga, kepala dusun B Desa Belabaja)

1 comment:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete