Tuesday, April 10, 2012

WISATA BUDAYA PASAR BARTER KABUPATEN LEMBATA



Pasar barter ini terletak di desa Labala dan desa Wulandoni Kecamatan Wulandoni dengan jarak tempuh 47 km dari Kota Lewoleba dan berjarak sekitar 3 km dari desa wisata Lamalera yang merupakan desa budaya penangkapan ikan paus secara tradisional.

Pasar barter merupakan salah satu pasar tradisional yang menggambarkan transaksi barang pada jaman dahulu sebelum manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran. Akktifitas pasar barter Labala dilaksanakan setiap hari rabu dan Akktifitas pasar barter Wulandoni dilaksanakan setiap hari sabtu dimulai pada jam 10.00 pagi yang ditandai dengan tiupan peluit (Buri) dari petugas (mandor) yang mengawasi kegiatan barter.  


Untuk mencapai lokasi pasar barter tersebut terdapat angkutan umum yang melayani rute ke pasar Labala meskipun kondisi jalan sebagian belum beraspal dan masih terbatasnya  sarana dan prasarana pendukung pariwisata seperti moda transportasi, hotel dan rumah makan

Monday, February 6, 2012

MEMAKNAI GERAKAN “HALLO LEMBATA” (Oleh: Haryanto Bungan, SS PNS Pada Dinas Budpar Lembata)


MEMAKNAI GERAKAN “HALLO LEMBATA” 
(Oleh: Haryanto Bungan, SS. PNS Pada Dinas Budpar Lembata)

Masih terbersit dalam benak penulis, pada tanggal 17 Oktober 2011 yang lalu melalui amanat nya dalam upacara apel kesadaran PNS yang dipadukan dengan Apel HUT Otonomi Lembata yang ke 12 Bupati Lembata mencanangkan Gerakan Hallo Lembata. Dalam hati tentunya semua orang  bertanya: apa sebenarnya Makna Gerakan Hallo Lembata tersebut? 

Saya sangat tertarik dengan akronim tersebut  dan mencoba mengartikan HALLO LEMBATA berdasarkan persepsi dan pemahaman saya terhadap  gerakan tersebut. HALLO LEMBATA dua kata yang sederhana namun sangat dalam artinya jika dibedah. Saya mencoba memaknainya dengan mengartikan huruf demi huruf dari ke dua rangkaian kata tersebut

. Huruf “H” yang pertama dari kata hallo saya artikan dalam sebuah kalimat dalam Bahasa Inggris  “Harmonious and Interesting Island”(Pulau yang menarik dan harmonis). Mungkin saja melalui gerakan ini Duet Bupati Eliaser Yentji Sunur, ST dan Wabup Viktor Mado Watun, SH ingin mewujudkan Pulau Lembata sebagai sebuah pulau yang menarik dan harmonis. Menarik untuk di kunjungi oleh pengunjung atau wisatawan dan harmonis kehidupan masyarakatnya. Dua hal ini sangat berkaitan erat, sebuah daerah yang menarik ataupun indah namun tidak harmonis kehidupan masyarakatnya maka tentu tidak akan ada orang yang datang berkunjung ke daerah tersebut. Para wisatawan atau pengunjung tentunya takut jika daerah yang dikunjungi selalu terjadi konflik dan tidak harmonis. Untuk mewujudkan suatu pulau yang harmonis dan menarik maka Duet EYS dan Viktor Mado Watun telah menuangkan agenda kerja mereka yang berdasarkan pada visi dan misinya. Suatu Daerah jika ingin terlihat menarik dan indah maka, penataan ruangnya harus teratur, hal ini sejalan dengan visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yaitu: “Mewujudkan Lembata Yang Mandiri dan Produktif  Berbasis Potensi  Dalam Perspektif  Tata Ruang”. Sebuah daerah jika ingin terlihat menarik dan teratur maka harus ditata berdasarkan tata ruang yang tepat. Penataan Pemukiman, Penataan Pasar, Penataan Kawasan Pariwisata, Kawasan pertambangan, Kawasan Perindustrian harus betul-betul di atur dengan baik sehingga tata kota menjadi menarik.   

Lalu bagaimana mewujudkan kehidupan yang harmonis, Duet ini juga punya misi yang sangat ideal yaitu: Mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM, kehidupan sosial budaya, pemuda dan olahraga, serta penataan dan penegakan hukum melalui akselerasi peningkatan mutu pendidikan, kualitas pelayanan kesehatan,penguatan kearifan lokal, produktifitas sumber pendapatan, dan harmonisasi sosial dalam kerangka NKRI.  

Misi tersebut di atas apabila di implementasikan dengan baik maka akan terciptalah suatu kehidupan yang harmonis. Kehidupan suatu daerah akan harmonis jika kualitas SDM nya baik, Kondisi sosial budayanya baik, kepemudaan dan olahraganya berkembang dengan baik, penegakan hukum dilaksanakan dengan baik, mutu pendidikan dan kualitas pelayanan kesehatan meningkat, pendapatan perkapita penduduk naik dan kearifan lokal tetap dijaga dan dilestarikan. 

Huruf ”A” dari kata Hallo saya mencoba mengartikan sebagai “Always make it as a memorable place for visitors (Selalu menjadikannya sebagai tempat yang dikenang oleh pengunjung). Saya sangat yakin jika Lembata telah ditata dan menarik, serta di dukung dengan kehidupan masyarakat yang harmonis, maka Lembata akan selalu di kenang oleh pegunjung atau  wisatawan  yang datang. 

Huruf “L” yang pertama dari kata Hallo  bermakna “Loving all Visitors who come (menyayangi dan mencintai serta menghormati setiap pengunjung yang datang). Jika kita ingin Lembata selalu di kenang maka kita harus menyayangi, mencintai dan menghormati setiap pengunjung yang datang.

 Huruf “L” kedua dari kata Hallo saya coba  mengartikannya sebagai “Living Together in good culture (Hidup Bersama dalam Budaya yang baik dan terpelihara). Perasaan menghormati, menyayangi dan menghargai hanya lahir dari sebuah budaya yang baik dan terpelihara dari masa ke masa. Hal ini mengajarkan pada kita bahwa tidak cukup sebuah daerah memiliki berbagai potensi wisata alam  yang menarik dan indah tanpa didukung budaya dan tradisi yang baik dan terpelihara dari masa ke masa. Oleh karena itu budaya lokal warisan nenek moyang harus tetap dijaga dan dilestarikan karena disamping sebagi filter bagi pengaruh negatif  budaya asing kebudayaan  daerah juga merupakan aset kebudayaan nasional.

Huruf “O” dari kata hallo bermakna  “ One Day We Will Achieve Our Goal (Suatu Saat Kita Akan Mencapai Tujuan Kita). Apa sebenarnya yang menjadi tujuan kita melalui gerakan Hallo Lembata ini??. Dengan menjaga dan menata Lembata sebagai pulau yang indah dan menarik, menjaga kehidupan masyarakat yang harmonis, menjadikannya sebagai tempat yang selalu dikenang oleh para pengunjung, selalu mencintai dan menghormati wisatawan yang datang, dan selalu hidup berdampingan dalam tatanan budaya yang baik dan lestari tentunya yang ingin kita wujudkan adalah Lembata yang : Legendary (Melegenda  dan di kenang oleh banyak orang), Exquisite  (Elok dan terjaga kelestarian alam dan Budayanya)  Marvelous (Menawan Bagi setiap pengunjung yang menikmatinya) Beautiful (Berwibawa dan mandiri masyrakatnya) Amazing (Antik dan unik budaya dan atraksinya) , Tranquil (Takjub perasaan hati orang yang melihat keindahannya)  dan Adventorous (Membuat semua orang yang pernah berkunjung ingin Bertualang kembali ke pulau ini)

Mungkin ini sekelumit makna hallo Lembata yang coba saya paparkan. Gerakan yang bagus dan perlu di dukung dengan berbagai action planning yang tepat, terarah dan terukur. Mengakhiri tulisan saya coba merangkai sebuah pesan “Mari Kita ciptakan Lembata sebagai Pulau yang indah dan harmonis, menjadikan Lembata  sebagai sebuah tempat yang selalu di kenang oleh wisatawan, dengan cara mencintai dan menghargai semua pengunjung atau wisatawan yang datang dan selalu hidup berdampingan berlandaskan budaya turun temurun yang lestari dan percayalah dengan semuanya itu suatu saat akan mewujudkan Lembata yang : Legendaris, Elok, Menawan, Berwibawa, Antik, Takjub dan Adventure. Semua yang  datang ke Lembata akan menjadikan Lembata sebagai sesuatu yang melegenda, elok, dan menawan. Masyarakatnya yang Berwibawa dan mandiri serta budayanya yang Antik dan unik membuat semua wisatawan Takjub dan akan selalu Berpetualang ke LEMBATA…dan kita akan menyapanya dengan dua kata “HALLO LEMBATA”